Cilacap – Di Desa Kaliwungu, sebuah pemandangan sederhana namun sarat makna terlihat setiap pagi. Ember- ember plastik usang, penuh berisi batu split, bertumpuk di tepi jalan desa. Bukan sekadar material bangunan, tumpukan itu seolah menjadi simbol diam dari harapan yang telah lama dipendam oleh warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jumat (16/5/2025).

Sudah bertahun-tahun jalan penghubung utama antar dusun di desa ini dibiarkan berbatu dan berlubang. Ketika musim hujan datang, jalan berubah menjadi lumpur yang licin, menyulitkan akses warga menuju pasar, sekolah, hingga fasilitas kesehatan. Di musim kemarau, debu tebal menyelimuti rumah-rumah dan ladang.

“Satu demi satu ember di isi penuh dengan batu split dan pasir. Itu cara kami bergotong royong,” ujar Pak Darto, seorang warga yang sejak lama menginginkan jalan yang layak

Namun, semuanya berubah ketika Desa Kaliwungu menjadi lokasi pelaksanaan TMMD Reguler ke-124 Kodim 0703/Cilacap. Senyum merekah di wajah-wajah yang selama ini akrab dengan debu dan genangan lumpur.

Dengan adanya TMMD, kami seperti dapat nafas baru. Seperti batu split yang akhirnya bertemu dengan semen dan pasir. Harapan kami mulai disusun jadi kenyataan,” ujar Yatirin selaku Kepala Desa Kaliwungu.

TNI Manunggal Membangun Desa bukan hanya tentang pembangunan fisik. Lebih dari itu, ini adalah jembatan harapan, sinergi antara rakyat dan TNI. Melalui program ini, warga Kaliwungu akan menyaksikan jalan-jalan mereka diperbaiki, fasilitas umum dibangun, dan semangat gotong royong kembali dipupuk dengan lebih kuat.

Kini, tumpukan ember batu split itu tidak lagi berdiri sendiri sebagai simbol keterbatasan. Ia telah berubah menjadi awal dari sebuah proses panjang menuju kemajuan. Di balik setiap butir batu itu, tersimpan doa dan asa warga desa yang selama ini menanti hadirnya perubahan.

(Pendim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *